Para pembaca yang budiman, tahukah anda bahwa mendengarkan radio
adalah pekerjaan sambilan? Yup, pekerjaan yang dilakukan sembari
mengerjakan pekerjaan lain. Dan biasanya, cenderung mengutamakan
pekerjaan lain tersebut daripada pekerjaan ‘mendengarkan’. Betul tidak
para pembaca yang budiman? Sopir angkot yang memutar radio, tentu lebih
mengutamakan pekerjaan menyetir dan menerima ongkos perjalanan dari
penumpang, daripada pekerjaan ‘mendengarkan radio’ kan?
![:D](http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g)
Nah, bicara tentang mendengarkan radio, para pendengarnya ternyata
bermacam-macam. Mulai dari sopir angkot yang saya sebut di atas, atau
pelajar sekolah yang mendengarkan radio di rumah setelah pulang sekolah,
atau para pebisnis. Radio sebagai media, memang memegang peranan
penting dalam penyebaran informasi. Kita ambil contoh saja untuk segmen
remaja. Bagi kalangan muda ini, radio berfungsi sebagai trendsetter,
karena melalui media ini, remaja bisa mendapatkan informasi tentang gaya
bicara, gaya hidup dan cara berperilaku.
Kalau begitu, tugas penyiar radio dari stasiun radio itu sebenarnya
apa sih? Kan sudah tahu ya, segmen pendengar radio itu bermacam-macam.
Kemudian, mendengarkan radio itu juga bukan prioritas utama. Berarti,
tugas penyiar radio untuk menyampaikan informasi semakin berat yah.
Berat karena harus membuat audiens tertarik dengan bahasan (minimal
sampai jadi aktivitas sambilan), itu yang pertama. Kemudian, pada tahap
kedua, membuat informasi benar-benar sampai ke benak pendengar.
Lantas, seperti apa menjadi penyiar radio yang baik itu? Nah, ini ada
beberapa tips yang harus anda terapkan, bila ingin menjadi penyiar
radio yang baik:
Miliki suara yg “hear-catching”. Ini memang jadi jurus utama para
pendengar. Dan ini juga yang jadi alasan stasiun radio merekrut penyiar
radio. Hear catching lebih karena penekanan suara pada nada-nada
tertentu dalam kalimat. Pernah dengar penyiar radio menyapa pendengar
kan? Nah, kira-kira seperti itu. Biasanya juga, penyiar radio harus
mampu menggunakan kosakata yang dianggap “gaul” oleh para pendengarnya.
Tentu, “gaul” disini, harus disesuaikan konteks segmen masing-masing.
“gaul” versi remaja tentu berbeda dengan “gaul” versi ibu-ibu.
Mudah dicerna. Penyiar radio sebaiknya tidak memakai bahasa yang
berat. Jangan pakai bahasa kamus lah. Pakai bahasa sehari-hari saja.
Maksudnya, jangan pake kosakata yang jarang digunakan orang. Pakai yang
umum-umum saja. Untuk diingat, segmen pendengar anda memang berasal dari
satu kelompok segmen, yang memiliki kesamaan karakteristik
tertentu.
Tapi, tingkat pendidikan mereka bisa sangat beragam. Dan ini
mempengaruhi penguasaan kosakata yang mereka miliki. Tentu saja, tidak
semuanya menguasai banyak kosakata. Tapi mereka semua pasti menguasai
sedikit kosakata.
Sistematis. Tips ini terutama ketika penyiar radio, sekaligus menjadi
moderator dalam acara yang memiliki narasumber sebagai pemberi
informasi. Sistematis artinya, mulailah dengan suatu latar belakang yang
menarik. Apa karena sedang trend, atau karena informasi ini akan
berguna bagi segmen tersebut, dan lain sebagainya. Kemudian masuk ke
materi yang ingin banyak dibahas atau diinformasikan kepada para
pendengar. Berikan jeda iklan di waktu yang tepat. Jeda juga tidak harus
iklan, bisa berupa lagu juga. Berikutnya, ketika kembali ke acara,
lakukan review kembali. Supaya pendengar benar-benar menangkap informasi
secara keseluruhan, tidak sepotong-sepotong.
Atur flow pendengar biar terkesan “rapi”. Tidak cuma masalah
tersampaikannya informasi secara baik, tapi “image” juga penting. Ini
tidak hanya image penyiar, melainkan image stasiun radio juga. Caranya?
Relative gampang. Yang pertama, jangan terlalu cepat. Terlalu cepat
berarti kita juga mengajak pendengar kita untuk mendengar secara cepat.
Padahal, mendengar radio adalah aktivitas sambilan kan?
Kedua, atur aliran informasi secara “Smooth” alias halus. Perpindahan
flow dari materi ke iklan ke lagu, dan sebaliknya harus dilakukan
secara halus. Berikan jeda berupa lagu, sesaat pada pemberian informasi,
untuk menanamkan lebih dalam informasi yang ingin disampaikan. Berikan
simpulan singkat sebelum materi mendapat jeda iklan atau lagu. Mulai
dengan review singkat sesaat sebelum materi kembali dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri respon ke blog kaltimstreamers .....?
dan kami ucapkan terima kasih atas respon anda hari ini.....!